Industri tempe di Indonesia menurut data statistik, mencapai angka yang dominan jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini wajar mengingat tempe memang telah menjadi bagian dari pola konsumsi masyarakat kita. Industri tempe ini, selain menjadi penopang ekonomi rakyat, ternyata juga menimbulkan problematika tersendiri. Limbah industri tempe cukup potensial mengganjal keharmonisan alam. Terlebih, industri tempe yang biasanya dalam skala kecil, bertitik di tengah pemukiman masyarakat. Mencermati hal tersebut, banyak peneliti yang kemudian berlomba-lomba mencari solusi terbaik. Istimewanya, solusi tersebut tak hanya meringkas masalah tetapi juga menambah pundi-pundi ekonomi. Sebab pengolahan limbah tempe bisa berujung pada produk baru yang memiliki nilai jual. Limbah memang identik dengan sampah buangan. Tetapi dengan sedikit usaha, limbah bisa menjadi berkah.
Limbah Menjadi Berkah
Karakteristik Limbah Tempe
Sebelum dilakukan langkah pengolahan limbah tempe, tentu penting untuk mengetahui karakteristik limbah tempe. Pada dasarnya, limbah tempe meliputi karakteristik fisika berupa warna, bau, padatan total dan juga suhu. Sedangkan secara kimia, karakteristik limbah tempe meliputi an-organik dan juga organik serta gas. Limbah ini jika dialirkan tanpa pengolahan terlebih dahulu, berpotensi menimbulkan kerusakan dan ketidakseimbangan bilogis di alam. Oleh sebab itu penting untuk ditindaklanjuti. Pada dasarnya pengolahan limbah tempe sebelum dilepas ke alam mencakup antara lain penguraian secara anaerob dan proses pengolahan lanjut yang mencakup sistem biofilter anaerob-aerob.
Sebelum dilakukan langkah pengolahan limbah tempe, tentu penting untuk mengetahui karakteristik limbah tempe. Pada dasarnya, limbah tempe meliputi karakteristik fisika berupa warna, bau, padatan total dan juga suhu. Sedangkan secara kimia, karakteristik limbah tempe meliputi an-organik dan juga organik serta gas. Limbah ini jika dialirkan tanpa pengolahan terlebih dahulu, berpotensi menimbulkan kerusakan dan ketidakseimbangan bilogis di alam. Oleh sebab itu penting untuk ditindaklanjuti. Pada dasarnya pengolahan limbah tempe sebelum dilepas ke alam mencakup antara lain penguraian secara anaerob dan proses pengolahan lanjut yang mencakup sistem biofilter anaerob-aerob.
Limbah Menjadi Berkah
Selain pengolahan limbah tempe dengan menggunakan bantuan teknologi, pada dasarnya pengerajin tempe bisa saja mengolah limbah tempe secara berkelanjutan menjadi produk baru yang memiliki nilai jual. Pada dasarnya limbah tempe bisa diolah menjadi tempe gembus, kecap, pupuk untuk tanaman, pakan hewan peliharaan, pembunuh larvasida nyamuk, diolah menjadi produk nata decoco dan masih banyak lagi lainnya. Pengolahan ini pada dasarnya tidak memerlukan keahlian khusus. Semua orang bisa melakukannya. Yang dibutuhkan hanya sedikit pengetahuan. Adapun informasi lanjutan mengenai cara mengolah limbah tempe menjadi produk metadagang, bisa Anda peroleh di toko buku atau lembaga edukasi yang biasanya giat mengadakan pemberdayaan limbah.
sumber : cara-membuat-tempe.blogspot.com