Daur Ulang Limbah Organik (Pengomposan)
Pengomposan merupakan proses penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organik (seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga dan sebagainya) dengan perlakuan khusus (pelapukan secara alami). Hasil pengomposan inilah yang biasa disebut sebagai pupuk kompos.
Di lingkungan alam terbuka, kompos bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput dedaunan, dan kotoran hewan serta sampah lainnya lama kelamaan membusuk karena kerjasama antara mikroorganisme dan cuaca.
Proses tersebut bisa dipercepat oleh perlakuan manusia, hingga menghasilkan kompos yang berkualitas baik, dalam jangka waktu tidak terlalu lama. Sebab jika sewaktu-waktu kompos tersebut kita perlukan segera, kita tidak mungkin menunggu kompos dari hasil proses ala yang membutuhkan jangka waktu agak lama itu.
Fungsi Kompos :
Soil Conditioner; berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang
Meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air (increase soil water holding capacity)
Soil Ameliorator; berfungsi mempertinggi kemampuan pertukaran kation (KPK) baik pada tanah ladang maupun tanah sawah dan lain-lain.
Bahan organis yang telah terkompos dengan baik, bukan hanya memperkaya bahan makanan tanaman tetapi terutama berperanan besar terhadap perbaikan sifat-sifat tanah, seperti :
mengembailkan kesuburan tanah mellui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kemis maupun biologis
mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman karena telah diadakan perlakuan khusus sebelumnya
mencegah infeksi yang disebabkan oleh biji-biji tumbuhan pengganggu
dapat disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat
bahan organis pada kompos memperbesar daya ikat tanah yang berpasir, sehingga tidak mudah longsor
memperbaiki struktur tanah lempung
bahan organis dalam tanah akan mempertinggi kemampuan pengikatan unsur hara dan penampungan air, sehingga tanah dapat lebih banyak menyediakan air serta makanan bagi tanaman dan dapat mencegah timbulnya banjir
memperbaiki drainage dan tata udara tanah, terutama paa tanah berat. Dengan tata udara tanah yang baik dan kandungan air yang cukup tinggi, maka suhu udara akan lebih stabil.
Maksud Pembuatan Kompos
Mengapa penggunaan kompos begitu penting ?. Ada beberapa alasan yang perlu dikemukakan, yaitu melengkapi kebutuhan bahan organis dari pupuk lain (pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kimia dan sebagainya). Pertimbangan lain penggunaan kompos, adalah mengingat pemakaian pupuk buatan/kimia memakan biaya besar. Pupuk buatan dapat dihanyutkan air atau menguap ke udara. Tetapi jika kita campur pupuk buatan tersebut dengan sisa tumbuhan atau bahan baku lain yang dikompos, maka pupuk buatan tersebut tidak akan mudah dihanyutkan hujan atau menguap ke udara.
Beberapa petani yang telah berhasil mengatakan bahwa satu sak pupuk buatan dicampur kompos lebih baik dari pada tiga sak pupuk butan tanpa dicampur kompos. Pupuk buatan yang dicampur kompos menjadi kompos menjadi pupuk organis yang diperkaya.
Penggalakan penggunaan kompos, dapat juga dimanfaatkan dari persediaan bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (jerami, sampah kota dan lain-lain) dalam jumlah banyak. Lalu bagaimana caranya ?. Telah diketahui bahwa C/N tanah-tanah pertanian : 10 � 12. Maka bahan organis yang akan digunakan sebagai pupuk, sebaiknya mempunyai perbandingan C/N yang mendekati C/N tanah. Sedang sisa-sisa tanaman yang masih segar pada umumnya C/N �nya tinggi, jadi belum bisa langsung digunakan sebagai kompos.
Syarat-syarat Keberhasilan Pembuatan Kompos :
a. Susunan Bahan Mentah
Sampai pada batas tertentu, semakin kecil ukuran potongan bahan mentahnya, semakin cepat pula waktu pembusukannya. Ini karena semakin banyak permukaan yang tersedia bagi bakteri pembusuk untuk menyerang dan menghancurkan material-material tersebut.
Untuk mempercepat proses pembusukan, kita dapat mencincang daun-daunan, ranting-ranting dan material organis lainnya dengan tangan.
b. Suhu dan Ketinggian Timbunan Kompos
Penjagaan panas sangat penting dalam pembuatan kompos. Dan satu faktor yang menentukan tingginya suhu adalah tinggi timbunan itu sendiri. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah sekitar 1,25 sampai 2 meter. Ini akan memenuhi penjagaan panas dan kebutuhan akan udara. Pada waktu proses pembusukan berlangsung, pada timbunan material yang tingginya 1,5 meter akan menurun sampai kira-kira setinggi 1 atau 1,25 meter.
c. Pengaruh Nitrogen ( N )
Timbunan yang ber-Nitrogen terlalu sedikit (zat yang dibutuhkan bakteri penghancur untuk berbiak) tidak akan menghasilkan panas untuk membusukkan material dengan cepat. Tetapi, kadar karbon/nitrogen (C/N) yang tinggi bisa menyebabkan timbunan itu membusuk pelan-pelan lewat kerja zat-zat organis suhu rendah (kebanyakan jamur)
d. Kelembaban
Timbunan kompos harus selalu lembab, tapi kita perlu menjaganya supaya tidak sampai becek. Karena kelebihan air akan mengkibatkan volume udara jadi berkurang. Semakin basah timbunan itu, makin sering pula kita harus mengaduknya untuk menjaga dan mencegah pembiakan bakteri an-aerobik.
e. Bak Penampungan
Bak penampungan berfungsi sebagai menampung bahan kompos untuk diproses sekaligus untuk membolak-balik agar tercampur dan proses pembusukan berlangsung merata.
f. Pengadukan
Tujuan dari proses pengadukan kompos :
memasukkan sejumlah oksigen untuk tetap berlangsungnya proses pembusukan
mengeringkan bahan apabila timbunan terlampau basah, mencegah timbulnya bakteri an-aerobik
Untuk menyusun kembali bahan yang sedang dalam proses pembusukan. Bagian luar yang kurang busuk kita pindah ketengah timbunan hingga bakteri suhu tinggi akan mulai bekerja lagi. Timbunan akan kembali menjadi panas dengan lebih cepat, dan ketika suhu menurun lagi, proses pengomposan telah selesai dan kompos siap dipakai.
C. Cara mmbuat kertas daur ulang
Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang
kertas
blender
baskom
spon
meja
kain
screen
papan dan alat pemberat
Cara Membuat
Robek kecil-keil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
Blender kertas sampai menjadi bubur ( halus)
Tuangkan kedalam Baskom yang berisi air dan diaduk
Letakan Spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
Saring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon
Letakan diatas spons yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan angkat dengan hati-hati
Tutup dengan kain yang sudah dibasahi. tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah 5 dan 6
Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (Batako atau Batu)
biarkan selama sekitar1 jam agar airnya berkurang. sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering. angkat sepasang demi sepasang dan jemur ditempat yang panas. lalu setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan.
Jika anda ingin membuat atau corak khusus, cobalah beberapa proses di bawah ini.
Proses tempelan. Sebelum anda menutup campuran bubur kertas dengan kain yang sudah dibasah, tempelkan bunga, rumput atau daun-daun kecil diatasnya.
Proses Campuran. Ketika memblender kertas, tambahkan bunga, rumput atau bahan alami lainnya yang akan memberikan warna dan pola khusus.
Proses Press. Ketika sedang mengepress kertasnya, taruhlah daun atau sesuatu yang bermotif bagus. taruhlah papan diatasnya dan beri pemberat.
Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
Kertas untuk menggambar karya seni
Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
Undangan, amplop, map, dll . kertas daur ulang juga bagus sekali untuk ditempel diatas karya-karya yang bisa anda bikin dari karton.
kotak pensil + bingkai photo
kotak kado
Dan jika anda ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya :Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, Gambir, Pacar Cina, Nila.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau
Gambir : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hitam
Pacar Cina : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna merah muda
Nila : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna biru
D. Model penanganan limbah berdasarkan hasil studi di lingkungan sekolah.
Limbah padat bila akan dimanfaatkan misalnya untuk pembuatan kompos, biogas, makanan ternak dan lain-lain biasanya secara fisik diolah dulu. Pengolahan limbah padat secara fisik yang biasanya digunakan adalah :
� Pengecilan ukuran dengan cara memotong kecil-kecil limbah padat tersebut sesuai kebutuhan. Tujuan pengecilan ukuran ini untuk mengurangi volume limbah yang ada.
� Pemadatan dengan cara pengepresan, tujuannya untuk mengurangi volume juga.